Bupati Bantaeng Buka Liga Ramadhan Morowa, Miliki Lima Manfaat Positif

    Bupati Bantaeng Buka Liga Ramadhan Morowa, Miliki Lima Manfaat Positif

    BANTAENG - Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin hadir sekaligus membuka Liga Ramadhan Cup VII Morowa di Desa Bonto Matene, Kecamatan Sinoa, Senin (21/3) sore.

    Ketua Panitia Liga Ramadhan Cup VII Morowa, Akmal mengatakan sebanyak 54 tim lokal maupun dari luar Bantaeng yang akan memperebutkan total hadiah Rp 17 juta.

    "Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama Pemkab Bantaeng dan pemerintah desa serta sejumlah sponsor, " pungkasnya .

    Dia menambahkan, laga final akan digelar 29 April 2022 mendatang. Akmal mengatakan Liga sepak bola yang digelar di bulan Suci Ramadhan itu memiliki lima manfaat.

    "Meningkatkan rasa percaya diri, kondisi fisik yang tetap terjaga, mental yang kuat, toleransi terjaga dan waktu berbuka puasa terasa lebih singkat, " urainya .

    Lebih lanjut, generasi muda di Morowa dan Bantaeng secara umum dapat terhindar dari pengaruh negatif dengan adanya kegiatan Liga Ramadhan itu. "Contohnya balap liar dan hal negatif lainnya, " jelasnya .

    Sementara itu, Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin melalui sambutannya berharap agar liga sepakbola menjadi ruang hiburan positif bagi masyarakat di bulan Ramadhan.

    "Dengan harapan yang besar, aktivitas ini tidak mengurangi nilai ibadah kita di bulan suci Ramadhan. Selain itu mari kita menjaga daerah kita tercinta dengan mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi, " katanya. (*)

    Bantaeng sulsel
    Ryawan Saiyed

    Ryawan Saiyed

    Artikel Sebelumnya

    Rancang PLTB di Laut Bantaeng, Dua Perusahaan...

    Artikel Berikutnya

    DPK PPNI Prof Anwar Makkatutu Bantaeng Raih...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKP Ulil Ryanto
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami